6/06/2008

ISLAM SPANYOL

ISLAM SPANYOL: PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM
DAN KONTRIBUSI INTELEKTUAL
Oleh: Muhammad Hambali, SHI


A. Pendahuluan
Muslim spanyol merupakan manifestasi atas pergulatan politik antara umayyah dan abasisiyyah. Keberadaannya di awali atas kebijakan khalifah al-Walid (705-715) dalam memperluas kekuasaan dinasti Umayyah sampai Afrika Utara. Dengan dikuasainya Afrika Utara pintu untuk menguasai Spanyol menjadi terbuka, sebab penguasaa Afrika Utara pada dasarnya hanya sebagai politik taktis untuk menguasai Spanyol.[1]
Secara umum keberadaan Muslim Spanyol perkembangannya dapat di bagi menjadi 3 tahap.[2] Pertama tahap masuk dan berkembangnya Islam (711-912). Kedua Tahap Puncak kejayaan Islam (912-976). Ketiga Tahap kemunduran dan masa disintegrasi Islam (976-1031)
Kejayaaan Muslim Spayol terbangun pada masa pemerintahan Abdurahman III (912-961) dan al-Hakam (961-976). Dibawah pemerintahan kedua khalifah ini, Spanyol berkembang menjadi salah satu pusat peradaban dunia yang sekaligus menandingi kejayaan Muslim Timur di bawah pemerintahan Dnasti Abasiyyah .
Kemajuan yang dicapai meliputi berbagai bidang, terutama dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan. Kemajuan dalam bidang pendidikan telah menarik minat para siswa Kristen dan Muslim yang bukan hanya dari dalam Spanyol melainkan juga dari wilayah-wilayah lain di Eropa, Afrika, dan Asia.[3]
Lewat Muslim Spanyol pula nama-nama agung dalam bidang sains dan filsafat dilahirkan, seperti Ibn Rusdy (w.1126 M) sebagai anak kandung filsafat Aristoteles, Ibn Arabi (w.1230 M) ahli Tasawuf, Ibn Khaldun (w. 1406 M) ahli sejarah, Abas Ibn Farnas Ahli kimia dan Astronomi.
Tingginya peradaban yang terbangun pada Muslim Spanyol[4], secara langsung memberikan andil besar terhadap kemajuan Eropa. Hal ini dikarenakan Muslim Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa dalam menyerap peradaban Islam, baik dalam bidang politik sosial maupun perekonomian serta peradaban antar negara.[5]
Menurut Mehdi Nakosteen, transformasi peradaban Islam ke Peradaban Barat khususnya dalam ilmu Pengetahuan setidaknya terbangun melalui 2 saluran utama.[6] Pertama melalui para mahasiswa dan cendikiawan dari Eropa Barat yang belajar di sekolah-sekolah tinggi dan universitas-universitas Spanyol. Kedua melalui terjemahan karya Muslim dari sumber-sumber berbahasa Arab.
Berangkat dari hal di atas, maka makalah ini bertujuan mendiskripsikan keberadaan Muslim Spanyol yang diakui atau tidak telah turut andil dalam membangun kejayaan Islam, baik dari sisi peradaban intelektualismenya maupun maupun dari kemajuan sisi arsitektur dan yang lainnya. Namun demikian makalah ini hanya akan membatasi pada 3 aspek pembahasan yaitu pertama perkembangan pendidikan Islam. Kedua Kontribusi intelektual Muslim Spanyol. Ketiga pengaruhnya terhadap kemajuan Eropa ( Renaisans )

B. Perkembangan Pendidikan Islam
Perkembangan pendidikan Islam disini meliputi perkembangan dari sisi institusinya maupun materi atau kurikulumnya. Pada masa pemerintahan Abdurahman III dan al-Hakam II Muslim Spanyol mengalami puncak kejayaan. Dari sisi perkembangan pendidikan Islam, pada periode ini banyak dibangun lembaga pendidikan. Di antara lembaga pendidikan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Pendidikan Dasar
Pada tahap ini materi yang diberikan meliputi baca tulis al-Qur’an serta tata bahasa dan puisi Arab. Dalam Khasanah sejarah pendidikan Islam, pendidikan dasar dikenal dengan Maktab atau Kuttab.[7]
Hampir di setiap kota dan desa penyelenggaraan pendidikan dasar dapat di temui. Dengan tersebarnya pola pendidikan dasar semacam itu, hampir bisa dipastikan bahwa sebagian besar Muslim Spanyol dapat membaca dan menulis.
Selain itu, posisi wanita untuk memperoleh pendidikan hanya sedikit ditemukan pelarangan. Dengan kata lain, antara pria dan wanita pada masa itu sama-sama berhak mengenyang pendidikan dasar. Hal ini dibuktikan, semasa pemerintahan al-Hakam II setidaknya terdapat 170 orang wanita yang bertugas sebagai penulis kitab suci al-qur’an dengan huruf kufi yang indah.[8]
Selain itu, pada masa pemerintahan al-Hakam II didirikan 27 sekolah yang bertempat di Cordova. Di sisi lain kebijakan pro rakyat tidak henti-hentinya digulirkan. Hal ini dibuktikan dengan dibangunnya 80 sekolah untuk orang-orang miskin yang dalam proses oprasionalisasinya tanpa dipungut biaya sama sekali.
Penghormatan terhadap guru pada masa ini juga sangat tinggi. Hal ini terlihat paradoks dengan keadaan guru sekolah dasar di tempat lain. Menurut Mehdi Nakosteen, tinggi rendahnya penghormatan terhadap guru terletak pada 2 hal. Pertama tempat di mana ia mengajar. Kedua tingkatan dimana ia mengajar.[9]
b. Pendidikan Tinggi
Dalam bidang pendidikan tinggi, Muslim Spanyol amat terkenal dan menjadi salah satu pusat pendidikan dunia menyaingi Mesir dan Bahdad. Berdirinya Universitas Cordova pada masa Khalifah Abdurahman III yang selanjutnya dikembangkan al-Hakam II menandingi dua Universitas lainnya yaitu al-Azhar di Kairo dan Nidzamiyah di Bahdad.
Keberadaan Universitas cordova tersebut telah menarik perhatian para pelajar yang bukan hanya dari Spanyol tetapi juga dari tempat lain seperti Eropa, afrika, dan Asia. Di Universitas ini terdapat jurusan Astronomi, Matematika, Kedokteran, teologi dan hukum.[10]
Setiap tahunnya Universitas ini menerima mahasiswa dalam jumlah ribuan. Selain itu ijazah yang dikeluarkan dari universitas ini memberikan peluang pada mereka untuk mendapatkan jabatan tinggi di kerajaan.
Di samping Universitas Cordova, terdapat juga Universitas Granada yang tidak kalah mashurnya dengan Universitas Cordova. Universitas ini di dirikan oleh Khalifah Nashariyah ketujuh yaitu Yusuf Abu al-Hajjaj (1333-1354 ). Di universitas ini gedung-gedungnya mempunyai gerbang yang di apit oleh patung-patung singa.[11]
Kurikulum yang diajarkan di Universitas Granada ini meliputi kajian teologi, ilmu hukum, kedokteran, kimia, filsafat, dan astronomi. Adapun mahasiswanya banyak dari kalangan bangsawan. Selain itu, para mahasiswanya bukan hanya dari dalam negeri, namun juga dari luar negeri.[12]
Satu hal yang perlu dicatat, bahwa keberadaan Universitas-universitas tersebut bukan hanya terdapat di Cordova dan Granada, melainkan juga terdapat di beberapa kota penting di Spanyol seperti Seville dan Malaga. Tidak jauh berbeda dengan kedua Universitas sebelumnya cordova dan Granada, di kedua Universitas ini juga diajarkan tentang teologi, hukum Islam, kedokteran, kimia, filsafat dan astronomi.[13]

c. Perpustakaan sebagai pusat pendidikan
Kemegahan pendidikan tinggi di Spanyol sebagaimana uraian di atas di barengi dengan kemegahan perpustakaannya. Hampir setiap Universitas yang ada selalu mempunyai perpustakaan yang letaknya berdampingan dengan gedung Universitas.
Secara umum perpustakaan yang baru diketahui terdapat 70 buah yang tersebar di seluruh penjuru Spanyol. Perpustakaan terbesar terdapat di Cordova. Perpustakaan ini pembangunannya di pelopori oleh Khalifah Muhammad I (852-886) yang kemudian di perluas oleh Abdurahman III dan menjadi perpustakaan terbesar dan terbaik pada masa pemerintahan al-Hakam II. Di perpustakaan ini terdapat koleksi buku sekitar 4 juta.[14]
Pada masa al-Hakam II perpustakaan ini di buka untuk umum. Setiap orang yang menuntut ilmu dapat menggunakan fasilitas perpustakaan ini. Selain itu para mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam finansial sering kali mendapatkan bantuan dari Khalifah al-Hakam II ini.
Di samping itu, terdapat juga perpustakaan pribadi yang perlu di catat atas keberadaannya, yaitu pertama perpustakaan al-Hakam II. Kedua Perpustakaan Abul Mutrif seorang hakim Cordova. Di perpustakaan al-Hakam II tersebut terdapat koleksi sekitar 600.000 volume yang membutuhkan 24 volume katalogus untuk judul dan diskrepsi.[15]
Yang kedua adalah perpustakaan Abul Mutrif seorang hakim Cordova. Didalamnya terdapat koleksi –koleksi buku langka dan masterpis-masterpis kaligrafi. Diperpustakaannya, Abul Mutrif memperkerjakan 6 orang sebagai penyalin dapat bekerja penuh waktu. Di akhir hayatnya perpustakaan ini di lelang dan terjual sekitar 40.000 dinar pada tahun 1011 M.[16]

C. Kontribusi Intelektual Muslim Spanyol
Masyaraakat mulim Spanyol sebagai masyarakat multietnik, keberadaannya terbangun dari beberapa komponen masyarakat.[17]didalamnya terdiri atas komunitas arab( Baik dari utara maupun selatan), orang-orang Spanyol yang masuk Islam yang di kenal dengan al-Muwalladun, suku Barbar ( Umat Islam Dari Afrika Utara ), al-Shaqalibah[18], Yahudi, Kristen Muzareb dan Kristen yang menentang keberadaan Islam di Spanyol.[19]
Semua komponen masyarakat tersebut kecuali yang menentang, saling bahu-membahu dalam mewujudkan peradaban Islam Spanyol yang pada akhirnya melahirkan kebangkitan intelektual, baik dalam bidang filsafat, tasawuf, sains, bahasa dan sastra, kesenian dan musik maupun kemegahan bagungan fisiknya.
a. Filsafat
Puncak pencapaian intelektual Muslim Spanyol terjadi dalam pemikiran filsafat. Dalam bidang ini, Muslim Spanyol merupakan mata rantai yang menghubungkan antara filsafat Yunani klasik dengan pemikiran Latin-Barat. Selain itu, muslim Spanyol juga turut andil besar dalam mendamaikan antara agama dengan ilmu, akal dengan iman yang sekaligus menandai akhir abad kegelapan Eropa.
Pada kekhalifahan al-Hakam II (961-976M) ribuan karya ilmiah filosofis di Impor dari Timur. Karya-karya tersebut terhimpun dalam perpustakaan pribadinya. Kebijakan al-Hakam yang mendukung terciptanya lingkungan intelektual inilah yang pada akhirnya turut serta membidani lahirnya folosof-filosof besar sesudahnya.
Tokoh-tokoh filsafat tersebut antara lain :
1. Solomon Ben Gabirol ( Didunia barat ia terkenal dengan nama Avicebrol, Avencebrol)
Ia dilahirkan di Malaga sekitar tahun 1021 M dan meninggal di Valencia pada tahun 1058. Ben Gabirol terkenal dengan julukan filosof Palto-Yahudi. Melaluai tangannya filsafat plato yang sudah di Islamkan mulai siap kembali untuk di Baratkan. Selain itu Ben Gabirol juga memainkan peranan penting dalam Skolatisisme abad pertengahan yang pada akhirnya mengilhami lahirnya gerakan Fransiskan. Karya monumentalnya adalah Yanbu al Hayah (Sumber Kehidupan).
2. Ibn Bajjah[20]
Dilahirkan di Saragosa dan besar di Seville dan Granada. Ia meninggal di Fez tahun 1138 M karena keracunan. Beberapa Risalahnya turut andil dalam membangun pemikiran filosof lainnya. Seperti risalah dalam bidang Astronomi yang mengkritik asumsi Ptolemius telah membantu jalan pemikiran Ibn Thufayl dan al-Bitruji. Dalam bidang kedokteran membantu Ibn Baythar dan Ibn Rusdy. Maqnum Opusnya adalah Tadbir al-Mutawahhid (Rezim yang sendiri).
3. Ibn Thufayl.[21]
Lahir pada dekade pertama abad ke 12M dan meninggal pada tahun 1185M di kota Muwahiddun. Maqnum opusnya adalah Hayy Ibn Yaqzhan(yang hidup anak kesadaran). Dalam bukunya tersebut ia mengatakan bahwa “ manusia dengan kualitas yang dimilikinya, tanpa sedikitpun bantuan dari luar, mampu mencapai pengetahuan tentang dunia yang lebih tinggi dan secara bertahap bisa menemukan ketergantungannya dengan realitas puncak. “
4. Ibn Rusdy.[22]
Lahir di Cordova pada tahun 1126 dan meninggal di Marakesy pada tanggal 10 Desember 1194M. Di dunia Muslim ia terkenal dengan komentator filsafat Aristoteles[23]. Begitu juga di dunia Barat Ia mendapatkan julukan “Sang Komentator” sedangkan Aristoteles sebagai ”sang Guru “.
Komentar-komentarnya terhadap filsafat Aristoteles dapat di bagi menjadi 3 bagian, yaitu Bagian pertama Komentar pendek yang sering di sebut Jami’. Bagian Kedua pertengahan atau Talkhish. Bagian ketiga komentar panjang, tafsir atau sarh ( penjelasan).
Maqnum opusnya adalah Tahafut al-Tahafut (kacauanya kekacauan) yang pada dasarnya adalah jawaban atas al-Gazhali dalam Tahafutut al-Falasifah (kekacauan Filsafat) yang menggugat rasionalisme.[24]
b. Tasawuf
Dalam bidang tasawuf, Muslim Spanyol juga mempunyai andil besar dalam perkembangan ilmu ini. Salah satu tokoh terbesarnya adalah Ibn Arabi.[25] Ia merupakan wakil mazhab iluminasi (Isyraqi) yang dipelopori oleh Suhrawardi (w.1191M) di Timur.[26] Corak pemikiran tasawuf Ib Arabi bisa dikatakan dalam klasifikasi Tasawuf Falsafi, sebab dalam filsafat Ibn arabai adalah seorang Monist-Panteistik.
Salah satu teori terkenalnya adalah Wahdah al-Wujud (kesatuan eksistensi). Berangkat dari teori ini, tasawuf Islam mengalami persentuhan dengan gagasan Phanteime, sebuah gagasan yang menyatakan ”Tuhan mengejawantahkan dirinya pada manusia”. Pemikiran Ibn Arabi bukan hanya berpengaruh pada lingkaran sufi Persia dan Turki tetapi juga pada mazhab skolastik Kristen yang di sebut Mazhab Agustinian.
Diantara karya-karyanya, yang paling membuat ia terkenal adalah al-Futuhat al-Makiyyah (penyingkapan Mekkah) dan Fushush al-Hikam (kantong-kantong kebijaksanaan) seta al-Isra’ ila Maqam al-Asra yang mengembangkan tema pendakian nabi sampai langit ketujuh. Menurut K. Hitti karya ini lebih dahulu dari karya Dente Aligeri.
c. Bidang Sains
Dalam bidang sains Muslim Spanyol juga turut membidani lahirnya tokoh-tokoh terkenal,antara lain:
1. Bidang Kedokteran
Tokoh terkenalnya adalah Ibn Rusdy. Selain sebnagai filosof ia juga ahli kedokteran . namun kemahirannya dalam filsafat membuat keahlian dalam kedokterannya tertutupi. Karya Monumentalnya dalam bidang ini adalah al-Kulliyat fi al-Thibb (generalitas dalam kedokteran).[27]
2. Bidang Astronomi
Kajian-kajian astronomi di Spanyol mencapai puncaknya setelah pertengahan aabad k-10 dan berkembang pesat melalui kontribusi dari penguasa Cordova, Seville, dan Toledo. Para ahli astronomi Spanyol pada Umumnya mempercayai pengaruh bintang sebagai sebab terjadinya berbagai peristiwa penting antara kelahiran dan kematian manusia di dunia ini.
Selain itu dalam mengembangkan pemikiran Astronominya mereka memakai kerangka karya-karya astronomi dan astrologi yang di tulis oleh ahli astronomi Muslim Timur. Para ahli astronomi paling awal dari Muslim Spanyol adalah al-Majriti (w.1007) darai Cordova, al-Zarqali (1029-1087M) dari Toledo dan Ibn Aflah (w. antara 1140-1150M).[28]
3. Bidang Sejarah
Dalam bidang ini terdapat 2 tokoh yang amat terkenal, yaitu Ibn Khatib dan Ibn Khaldun. Ibn Khatib (1313-1374M) berasal dari keluarga arab yang pindah ke Spanyol dari Suria. Ia terkenal dengan karyanya yang menceritakan tentang riwayat Kota Granada.
Sedangkan Ibn Khaldun (1332-1406M) lahir di Tunis. Karya monumentalnya dalam sejarah adalah “ Kitab al-Ibar Wa diwan al-Mubtada, Wa al-Khabar Fi Ayyam al-Arab Wa al-Ajam Wa al-Barbar ” (buku tentang ibarat, daftar subjek dan prediket, serta sejarah bangsa Arab, Persia dan Berber).
Buku tersebut terdiri atas 3 bagian, bagian pertama berisi Muqaddimah yang menjadi jilid pertama. Bagian kedua bagian utanma yang membahas kehidupan orang Arab dan bangsa-bangsa sekitarnya. Bagian ketiga berisi tentang sketsa sejarah Berber dan dinasti-dinasti Muslim afrika.[29]
Namun demikian, ketenaran Ibn Khaldun sebagai sejarawan sesungguhnya terletak dalam Muqaddimahnya. Dalam bukunya tersebut dipaparkan teori perkembangan sejarah yang menempatkan dua aspek social berupa fakta-fakta fisik tentang iklim dan geografi serta aspek moral dan spiritual yang mempengaruhi perkembangan social.
4. Bidang Geografi
Tokoh dalam bidang ini adalah al-Bakri dan al-Idrisi. Al-Bakri meninggal tahun 1094, ia merupakan ahli geografi pertama yang mashur pada abad 11 M. karya monumentalnya adalah “al-Masalik wa al-Mamalik”(buku mengenai jalan dan kerajaan).
Sedangkan al-Idrisi lahir di Ceuta pada tahun 1100M. karya monumentalnya adalah ”Kitab Nadzah al-Muslak Fi Ikhtira al-Afaq” dan “Kitab al-Jami’ Li asytat an-Nabat”. Sumbangannya terhadap pengetahuan adalah menggambarkan secara astronomis letak suatu tempat dipermukaan bumi.[30]
Selain kedua nama di atas, terdapat juga nama Ibn Jubayr dan Ibn Baththutah. Ibn bathuthah lahir di Tangier pada tahun 1304 dan meninggal di Maroko pada tahun 1377. Dalam perjalanan ketimurnya, Ibn Bathuthah mencapai Ceylon, Bengal, Benua Maldive dan China. Sedangkan dalam perjalanan terakhirnya pada tahun 1353 ia sampai pedalaman Afrika.[31]
d. Musik Dan Kesenian
Dalam bidang musik dan kesenian, Muslim Spanyol terkenal dengan tokohnya al-Hasan Ibn Nafi yang mendapatkan julukan Zaryab. Selain itu, ia juga terkenal dengan kemahirannya dalam menggubah lagu. Kemahirannya tersebut bukan hanya untuk dinikmatinya sendiri malainkan ia juaga mengajarkannya pada anak-anaknya baik pria maupun wanita seta pada budak-budaknya.[32]
e. Bahasa dan Sastra
Tokoh yang terkenal dalam bidang ini adalah Muhammad Ibn al-Hasan al-Zubaydi (928-989M) dan Ali Ibn Hazm (994-1064M). al-Zubaydi pada masa al-Hakam diangkat menjadi pengawas pendidikan anak laki-lakinya Hisyam yang pada akhirnya di angkat menjadi Qadhi dan ketua Pengadilan di Seville. Karya utamanya adalah daftar klasifikasi ahli tata bahasa dan ahli filologi yang bermunculan sepanjang hidupnya.[33]
Sedangkan Ibn Hazm merupakan pujangga besar dan yang mempunyai pemikiran murni. Menurut Ibn Khalikhan dan al-Qifthi bahwa Ibn Hazm memiliki karya tak kurang dari 4 ratus jilid buku yang berisi tentang sejarah, teologi, hadis, logika dan puisi. Salah satu bukunya adalah “ Thauq al-Hamamah”(kalung merpati) sebuah antologi syair-syair cinta yang memuja konsep cinta Platonis.[34]
Selain itu, pada saat Islam berkuasa bahasa Arab menjadi bahasa adminitrasi pemerintahan. Keadaan yang demikian itu dapat di terima oleh golongan muslim maupun non Muslim, bahkan penduduk asli Spanyol menduakan bahas alsi mereka.

D. Kontribusi Muslim Spanyol Terhadap Gerakan Renaisans Di Eropa
Sebagaimana di depan telah di singgung bahwa Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa dalam menyerap peradaban Islam. Baik dalam hubungan politik, social, maupun perekonomian dan peradaban antar Negara. Muslim spanyol juga telah menorehkan tinta emas dalam sejarah bangsa Eropa. Mereka merupakan mata rantai paling penting yang menghubungkan antara khasanah filsafat Yunani klasik dengan bangsa-bangsa Eropa.[35]
Dalam proses peralihan khasanah ilmu pengetahuan dari Islam ke Barat, kota Toledo merupakan saluran utama, Sebab kota Toledo merupakan satu-satunya kota penting dalam pembelajaran Umat Islam setelah penguasaan Kristen atas Spanyol pada tahun 1085M. Dalam pandangan Mehdi Nakosteen proses tranmisi tersebut terbangun melalui 2 saluran utama, yaitu Pertama melalui para mahasiswa dan cendikiawan dari Eropa Barat yang belajar di sekolah-sekolah tinggi dan universitas-universitas Spanyol. Kedua melalui terjemahan karya Muslim dari sumber-sumber berbahasa Arab.[36]
Fakta real yang tidak bisa dipungkiri adalah bahwa tingginya peradaban intelektual Muslim Spanyol telah menginspirasi gerakan-gerakan pencerahan di Eropa. Salah satu ilmuan penting tersebut adalah Ibn Rusdy. Melalui pemikirannya bangsa Eropa mampu menemukan pemikiran Aristoteles yang menganjurkan kebebasan berfikir dan melepaskan belenggu taklid dari golongan gerejawan.
Tingginya animo masyarakat Eropa terhadap pemikiran Ibn Rusdy, pada akhirnya melahirkan gerakan Averroisme yang berujung pada lahirnya reformasi pada abad ke-16 M dan Rasionalisme pada abad ke-17M. Karya-karya Ibn Rusdy banyak yang diterjemahkan, setidaknya pada tahun 1553 dan 1557M buku Ibn Rusdy di terbitkan dalam edisi lengkapnya. Selain itu juga, pada abad ke-16 buku-buku tersebut juga diterbitkan di Napoli, Bologna, Lyonms, dan Strasbourg.[37]
Tingginya gerakan penerjemahan karya-karya ilmuan Muslim oleh bangsa Eropa, di awali oleh inisiatif uskup besar Raymond I (1126-1152). Atas inisiatif uskup tersebut dibangunlah sekolah khusus untuk menerjemahkan di kota Toledo. Dari sekolah ini lahir penerjemah-penerjemah dalam jumlah besar antara kurun 1135 sampai 1284M.
Salah satu karya dari lembaga ini adalah diterjemahkannya “Buku al-Jabar“ karya al-Khawarizmi pada tahun 1145 oleh Robert Chester dan terjemahan al-Qur’an dalam bahasa latin pada tahun 1143 bersama Dalmatin. Di kota Toledo pula didirikan sekolah Orientalisme yang pertama pada tahun 1250 atas permintaan para pendeta dengan misi untuk mencetak para misionaris yang bertujuan untuk mengkristenkan umat Islam dan Yahudi.[38]
Universitas pertama yang didirikan di Eropa adalah universitas paris yang didirikan pada tahun 1231M 30 tahun setelah wafatnya Ibn Rusdy. Di akhir zaman pertengahan Eropa barau berdiri 18 buah Universitasa. Di universitas-universitas tersebut, ilmu yang diperoleh dari islam diajarkan, seperti ilmu kedokteran, ilmu pasti dan filsafat. Adapun pemikiran filsafat yang paling di gemari di Eropa adalah pemikiran al-Farabi, Ibn Sina, dan Ibn Rusdy.
Sekitar akhir abad ke-13M seluruh ilmu pengetahuan dari Islam bisa dikatakan telah selesai ditaransmisikan ke Barat. Berangkat dari sini pula gerakan-gerakan penting lahir di Eropa, seperti Gerakan Renaisance sekitar abad ke-14M yang di awali di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16M dan rasionalisme pada abad ke-17M serta zaman pencerahan (Aufklaerung) pada abad ke-18M.[39]


DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Harun, Islam Daitinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jilid I, Jakarta: UI Press,1985

Yatim,Badri, Sejarah Peradaban Islam,Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004

Hasan, Ibrahim Hasan, Sejarah Dan Kebudayaan Islam, Jakarta: Kalam Mulia,2001

Adlan, Jabbar abd. (et.al), Teks Book Dirasat Islamiyah, Surabaya: CV. Anika Bahagia,1995
Alavi, Zianuddin, Pemikiran Pendidikan Islam Pada Abad Klasik Dan Pertengahan,Bandung: Angkasa,2003

Nakosteen, Mehdi, Kontribusi Islam Atas Dunia Intelektual Barat: Diskrepsi Analisis Abad Keemasan Islam, Surabaya: Raiasalah Gusti,1995

Abdullah, Taufik, (et.al),Ensiklopedi Tematis Daunia Islam: Faktaneka Dan Indeks, Jakarta: Ichtiar Baru Vanheov, 2002

Lapidus, Ira M., A History Of Islamic Societies, Teraj. GufronA. Mas’adi, Cet. 1, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999

Su’ud, Abu, Islamologi:Sejara, Ajaran, Dan Peranannya dalam Peradaban Umat manusia, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003

K. Hitti, Philip, History of The Arabs: From The Earliest times To The Present, Terj. Cecep Lukman Yasiin, Jakarta: PT.Serambi Ilmu Semesta,2006













[1] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004 ), h.88
[2] Abu Suatu’ud, Islamologi:Sejarah,Ajaran Dan Peranannya Dalam Peradaban Umat Manusia (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003 ), h. 83
[3] Philip K. Hitti, History Of The Arabs:From The Earliest Times To The Present, Terj. C. Lukman Yasiin (Jakarta: Pt. Serambi Ilmu Semesta, 2006), h. 675
[4] Dalam catatan K.Hitti pada masa pemerintahan al-Hakam II (961-976), di Spanyol telah di bangun sekitar 130.000 rumah, 21 kota pinggiran, 73 perpustakaan, took buku, masjid dan Istana serta bermil-mil jalan yang rata yang telah disinari lampu-lampu dari rumah di pinggirnya. Keadaan ini sangat kontras dengan yang terjadi di London dan Paris. Di London setelah 7 abad pemerintahan Umayyah Spanyol baru memiliki satu lampu umum. Sedangkan di Paris beberapa abad setelahnya jalanan ketika hujan menjadi rusak dan orang yang berjalan akan terjebak dalam kubangan Lumpur setinggi pergelangan kaki. Lihat Philip K. Hitti, History Of………., h.669
[5] Yatim, Sejarah…………., h. 108
[6] Mehdi Nakosteen, History of Islamic Origns Of Western Education, Terj. Joko S. Kahhar (Surabaya: Risalah Gusti,1995), h.271
[7] K. Hitti, History Of…………..,h. 716
[8] Suatu’ud, Islamologi………..,h. 84
[9] Nakosteen, Kontribusi Islam…………..,h. 76. Lihat juga K. Hitti, History of……….., h.716
[10] Zainuddin Alavi, Pemikiran Penddikan Islam Pada Abad Klasik Dan Pertengahan (Bandung: Angkasa, 2003), h. 7 lihat juga K. Hitti, History Of……….,h. 716
[11] Dalam catatan Alavi, di pintu gerbang tersebut tertulis kalimat yang berbunyi “Dunia ini di topang oleh 4 hal, pertama, pengajaran tentang kebikjakan, kedua keadilan penguasa, ketiga ibadah dari orang shalih, keempat keberanian yang pantang menyerah. Lihat Zainuddin Alavi, Pemikiran Pendidikan……….,h. 7
[12] K. Hitti, History Of………, h. 717
[13] Alavi, Pemikiran Pendidikan………, h. 7
[14] K. Hitti, History Of……,h. 717
[15] Nakosteen, Kontribusi Islam………, h. 93
[16] Nakosteen, Kontribusi Islam………, h. 96
[17] Luthfi Abd. Al-Badi’, al-Islam Fi Isbaniyah,( Kairo: Maktabah al-Nahdhah al-Misniriyah, 1969), h. 38 dalam Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam,h.100
[18] Al-Shaqalibah adalah penduduk daerah antara Konstantinopel dan Bulgaria yang menjadi tawanan Jerman dan di jual kepada penguasa Islam untuk dijadikan tentara bayaran.
[19] Golongan Kristen yang menentang kehadiran Islam di Spanyol, pada awal pendudukan Islam golongan ini dipukul sampai kawasan utara pegunungan Pyrenees. Pada saaat Musa Bin Nushair memimpin peperangan, Wilayah Pyrenees ini tidak terlampaui. Baru ketika as-Samh bin Malik al-Khaulani (100-103 H) wilayah pegunungan Pyrenees dimasuki Islam. Namun demikian, pendudukan tersebut masih menyisakan kekuatan-kekuatan Kristen. Konsolidasi politik pun terbangun pada golongan Kristen ini yang pada akhirnya melahirkan gerakan Reconquista. Gerakan ini mulai melembaga sekitar paro kedua abad 12. dengan melembaganya gerakan ini, posisi Islam makin terjepit sehingga wilayah-wilayah Islam dikuasai kembali oleh Kristen. Cordova jatuh pada tahun 1238 , Seville pada tahun 1248, dan Granada pada tahun 1491 M. Umat Islam setelah itu dihadapkan pada dua pilihan, antara masuk Kristen atau keluar dari Spanyol. Baca Hasan Ibrahim Hasan, Taraikh a-Islam as-siyasi wa ats tsaqafi wa al-ijtima, Terjh ( Jakarta: Kalam Mulia, 2001),h.83. Ira M. Lapidus, A HistoryOf Islamic Societies, Terj. Gufron A Mas’adi, ( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1999), h. 590. H. Abd. Jabbar, (et.al), Teks Book Dirasat Islamiyah, (Surabaya: CV. Anika Bahagia, 1995),h.103. haraun Nasution, Islam Ditinjau Dari berbagai Aspeknya, Jilid 1,( Jakarta: UI Press, 1985), h. 82
[20] Nama lengkapnya Abu Bakr Muhammad Ibn Yahya Ibn Bajjah. Di dunia barat dikenal dengan nama Avenpace atau Avempace. Selain ahli filsafat ia juga alhli kedokteran dan musik. Sumbangannya terhadap pengetahuan adalah menjembatani penjelasan Islamiah yang bersifat sistemik tentang ajaran Aristotelian. Lihat Taufik Abdullah,( et.al), Ensiklopedi Tematis Dinia Islam: Faktaneka dan Indeks,(Jakarta: Ichtiar Baru Vanhoeve,2002),h.21
[21] Nama lengkapnya Abu Bakr Muhammad Ibn Abd Malik Ibn Thufayl. Di samping ahli filsafat ia juga ahli kedokteran dan matematika. Sumbangannya terhadap pengetahuan adalah Pertama Mengungkapkan kekuatan akal manusia dan manfaat filsafat. Kedua mengemukakan gagasan astronomi yang memberi pengaruh bagi al-Biruni untuk menyanggah dan membuktikan kekeliruan teori Ptolomeus mengenai lingkaran episkel dan eksentrisitas. Ibida., h. 21
[22] Nama lengkapnya adalah Abu al-Walid Muhammad Ibn Ahmad Ibn Rusdy. Di dunia Barat terkenal dengan nama Averoes. Selain ahli filsafat ia juga ahli kedokteran,biologi, fisika, dan astronomi. Sumbangan terhadap pengetahuan adalah sebagai perintis kedokteran umum dan ilmu jaringan tubuh (Histologi). Ibid., h. 21
[23] Pada abad pertengahan, seseorang bisa dikatakan sebagai seorang komentator manakala dalam penulisan karyanya menggunakan beberapa karya penulis sebelumnya sebagai latarbelakang atau kerangka penulisan karyanya. Dalam keyataannya komentar-komentar Ibn Rusdy merupakan rangkaiang risalah yang sebagiannya menggunakan judul-judul karya Aristoteles dan memparafrasekan isi karya-karya itu. Lihat K.Hitti, History Of……, h. 743
[24] Bagi al-Ghazali pengalaman secara langsung merupakan basis bagi pengetahuan tentang wujud ketuhanan dan bahwasanya al-Qur’an merupakan ekspresi langsung dari wujud Tuhan. Sedangkan bagi Ibn Rusdy bahwa akal (reason) merupakan basis bagi pengetahuan manusia terhadap wujud Ketuhanan dan al-Qur’an merupakan sebuah ungkapan alegoris yang memerlukan penafsiran rasional. Lihat Ira M. Lapidus, A History Of……,h. 593
[25] Nama lengkapnya adalah Abu Bakr Muhammad Ibn Ali Muhyi al-Din Ibn Arabi. Lahir di Murcia pada tahun 1165 M dan meninggal di Damaskus pada tahun 1240M. kehidupannya lebih banyak di habiskan di Seville antara tahun 1201-1202M. Lihat K. Hitti, History Of……,h. 746-747
[26] Mazhab Iluminasi adalah mazhab yang dalam teori mistiknya, Tuhan dan dunia jiwa seharusnya ditafsirkan sebagai Cahaya dan proses pemahaman kita merupakan pencerahan dari atas melalui perantara jiwa-jiwa yang memenuhi ruang. Ibid., h.747
[27] Selain Ibn Rusdy, tokoh yang menggeluti bidang kedokteran ini di Spanyol adalah Ibn al-Baythar ahli Botani dan farmasi. Karya monumentalnya adalah al-Muqhni Fi al-Adawiyah al-mufrodah (tentang pengobatan), dan al-Jami’Fi al-Adawiyah al-Mufradah (catatan sederhana tentang obat-obatan dari binatang dan tumbu-tumbuhan serta bahan mineral). Ibn Abbas al-Zahrawi (w.1013M) ahli bedah dan dokter istana pada pemerintahan al-Hakam II. Karya monumentalnya adalah al-Tashrif li Man ‘Ajaz an al-Ta’alif (Ringkasan tentang pengetahuan Bedah). Baca K. Hitti, History Of……,h. 733-734
[28] Ibid., h. 726-727
[29] Ibid., h. 722-723
[30] Taufik Abdullah, Ensiklopedi…………,h. 21
[31] Ibid., h. 724-725
[32] Yatim, Sejarah Peradaban………, h. 103
[33] K. Hitti, Haistory Of……, h. 709
[34] Menurut Ibn hazm bahwa daya tarik antara dua orang terbentuk berdasarkan afinitas yang bersifat kekal, yakni pertalian jiwa yang tidak berbatasan waktu. Lapidus, A HistoryOf……, h. 592
[35] K. Hitti, Haistory Of……, h. 708
[36] Mehdi Nakosteen, History of Islamic ……., h.271

[37] Yatim, Sejarah peradaban…………, h.109
[38] K. Hitti, Haistory Of……, h.750
[39] Yatim, Sejarah peradaban…………, h.110

Tidak ada komentar: